Kamis, 19 September 2013

Mengapa Ada Masalah ?

Salah satu pertanyaan yang mungkin paling sering ditanyakan adalah “Kalau Tuhan ada, kenapa harus ada masalah dalam hidup ini?” atau “Kenapa sih Tuhan kasih aku masalah yang tak kunjung usai?” Pertanyaan atau keluhan semacam itu mungkin pernah paling tidak satu kali dalam pikiran kita, dan yang paling sering disalahkan jika ada masalah adalah Tuhan, padahal Tuhan punya alasan untuk mengizinkan setiap masalah tersebut ada dalam hidup kita. Ya, Tuhan mengizinkan masalah tersebut ada, Tuhan tidak memberikan masalah kepada kita, tapi Tuhan hanya mengizinkannya terjadi untuk suatu alasan. Ada berbagai macam alasan mengapa masalah terjadi di dalam hidup kita, ayo coba kita lihat.
Kenapa Tuhan Mengizinkan Adanya MasalahFree Will
Kita adalah manusia dan bukan robot, oleh karena itu kita mempunyai free will atau dalam bahasa Jepangnya adalah kehendak bebas. Terkadang masalah itu terjadi karena apa yang telah kita lakukan sendiri.

  • Amsal 1:1-2, Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Amsal 1:16, Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Dari ayat di atas jelas Tuhan telah memberikan semua yang baik di tangan kita kalau kita ada di dalam Dia. Ya, semuanya sudah ada di tangan kita, bukan di tangan Tuhan lagi. Tuhan sudah memberikan semua yang terbaik, tinggal bagaimana kita mengolahnya.
Yang perlu kita lakukan adalah berserah kepada Tuhan. Berserah bukan berarti tidak melakukan apa – apa. Berserah artinya adalah melakukan semua yang kita bisa sesuai dengan kemampuan kita, biarkan Tuhan melakukan sisanya. Sisanya ini adalah hal yang memang kita tidak dapat lakukan, misalnya adalah kita berusaha sebaik mungkin untuk menghadapi ujian dengan belajar, Tuhanlah yang memastikan kita sehat agar kita dapat mengikuti ujian dan Tuhan jugalah yang memastikan agar orang yang memeriksanya tidak salah menilai.
Apa yang terjadi hari ini mungkin saja adalah akibat apa yang terjadi kemarin, apa yang akan terjadi di masa mendatang adalah akibat apa yang kita lakukan hari ini. Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai.

  • Galatia 6:7, Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Jadi jangan salahkan Tuhan kalau kita kesulitan dalam hal keuangan karena kita malas – malasan. Jangan salahkan Tuhan juga kalau kita mendapat nilai yang jelek kalau kita tidak mau belajar dan mengerjakan tugas. Dan yang terpenting, jangan pernah cemburu dengan orang lain yang sukses walaupun hidupnya tidak baik agar kita tidak tergelincir, karena kita tidak punya hak untuk mempertanyakan keadilan Tuhan.

  • Mazmur 73:2-3, Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.

Keserakahan
Masalah terjadi di dalam hidup kita mungkin salah satunya adalah karena kita serakah.

  • Yesaya 57:17a, Dosa keserakahan mereka membuat Aku marah, sebab itu mereka Kuhukum dan Kutinggalkan.

Segala jenis keserakahan dapat membuat kita jatuh ke dalam berbagai masalah. Bahkan serakah dalam pelayanan pun dapat membuat seseorang jatuh, jadi jangan salahkan Tuhan kalau ada seseorang yang dari Senin sampai Minggu pelayanan namun keluarganya menjadi hancur karena tidak pernah diurus. Semua ada batasannya, jangan sampai kita menjadi serakah akan sesuatu, tetapi cukupkanlah diri kita dalam segala hal.

  • Ibrani 13:5, Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Membawa kita kepada pertobatan
  • 2 Korintus 7:9-10, namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Ayat di atas saya rasa sudah cukup jelas, permasalahan kita dapat membawa kita kembali kepada Tuhan dan bertobat dari kesalahan kita.

Agar kita hanya mengandalkan Allah saja, bukan diri kita sendiri
  • 2 Korintus 1:9, Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
Tuhan mau kita tidak mengandalkan diri kita sendiri, melainkan kita terus mengandalkan Tuhan dalam setiap apa yang kita lakukan.

Menjadikan kita sebagai kesaksian hidup
  • 2 Korintus 1:3-4, Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
Tuhan mau kita menjadi kesaksian hidup untuk memberitakan karya-Nya yang ajaib dalam hidup kita. Siapakah orang yang paling powerful untuk menegur orang yang mencandu narkoba? Tentu adalah mantan pecandu narkoba yang sudah bertobat. Jika saya yang bukan pecandu narkoba berkata “Ayo, kamu pasti bisa untuk berhenti memakai narkoba” pastilah pecandu narkoba akan berkata “kamu tidak pernah merasakan rasanya sakau jadi tidak tahu bagaimana sulitnya berhenti”. Namun seorang mantan pecandu dapat berkata “kamu bukannya ga bisa, tapi ga mau! Buktinya saya bisa”, jelas perkataan ini akan sangat membangun dan sangat kuat dampaknya. Begitu juga dalam hal lain, orang yang paling dapat menguatkan orang yang sedang terjerat hutang adalah orang yang pernah terjerat hutang juga, orang yang paling dapat menguatkan orang yang berada di penjara tentulah orang yang pernah berada di penjara, orang yang paling dapat menguatkan orang yang sedang terkena penyakit kanker adalah orang yang pernah mengalami sakit kanker.

Agar pekerjaan Allah dapat dinyatakan di dalam kita
  • Yohanes 9:2-3, Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Saat pertama kali membaca ayat ini, saya sangat kagum dengan jawaban Tuhan Yesus Kristus atas pertanyaan yang diberikan oleh murid-Nya. Tuhan mau pekerjaan Tuhan dapat dinyatakan di dalam hidup kita melalui setiap permasalahan yang terjadi di dalam hidup kita sehingga pekerjaan-Nya menjadi nyata di dalam setiap hidup kita.

Untuk mendatangkan kebaikan
  • Roma 8:28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Segala sesuatu artinya segala hal, baik itu baik atau buruk. Jadi, apapun keadaan kita sekarang, baik atau buruk, semuanya itu terjadi untuk mendatangkan kebaikan. Tapi ingat, janji ini adalah untuk orang yang mengasihi Dia, Yesus Kristus.
  • 1 Petrus 5:10, Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Dalam setiap persoalan kita, Tuhan akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita setelah kita menderita sebentar. Penderitaan ini tetap harus ada, walaupun hanya terjadi seketika.

Agar kita dapat memperoleh pengenalan akan Allah secara pribadi
  • Ayub 42:5, Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Saat kita dapat melewati masalah bersama Yesus, kita akan memperoleh pengenalan akan Allah secara pribadi, bukan hanya pernah mendengar “kata orang” bahwa Yesus itu baik. Kita dapat benar – benar merasakan kasih karunia Allah dalam hidup kita. Ingat, tidak ada rancangan Tuhan yang pernah gagal, jadi tetaplah berjalan bersama Yesus saat kita mengalami permasalahan.
  • Ayub 42:2, Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Setidaknya ada tiga hal yang kita butuhkan saat kita sedang mengalami permasalahan
1. Friends / sahabat
  • Amsal 17:17, Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Ya, kita butuh sahabat sejati yang menerima kita apa adanya dalam setiap permasalahan kita. Kita tidak mungkin dapat berjalan sendirian saja. Benar, Yesus adalah sahabat sejati tersebut. Berjalanlah bersama Yesus untuk dapat melewati setiap permasalahan kita. Namun sahabat di dunia juga penting, oleh karena itu kita harus punya komunitas dimana kita dapat bertumbuh dan dapat saling menguatkan.
2. Faith / iman percaya
  • Matius 9:29, Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."
Kita harus mempunyai iman bahwa kita dapat melewati setiap permasalahan kita dan semuanya akan baik – baik saja di dalam Yesus.
3. Fun / sukacita
  • Roma 12:12, Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
    • Amsal 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Jangan pernah kita menghadapi masalah kita dalam keadaan tertekan, hadapilah masalah kita dengan sukacita karena Yesus akan senantiasa menyertai kita apapun yang terjadi.
Jadi, untuk apa takut lagi saat sedang menghadapi permasalahan? Kita punya Yesus yang hebat untuk setiap persoalan dalam hidup kita. Memang walaupun kita sudah percaya Yesus, masalah akan tetap ada di dalam hidup kita, bedanya adalah kita tidak lagi berjalan sendirian, karena ada Yesus yang selalu menyertai.
  • 1 Korintus 10:13, Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
YBU ! :)


Penjelasan Singkat Tritunggal

Salah satu hal yang paling sulit dimengerti dalam iman kekristenan adalah mengenai istilah Tritunggal Maha Kudus. Tritunggal sebenarnya adalah istilah untuk menyebutkan “Allah itu satu tetapi mempunyai tiga Pribadi”. Kenapa istilah Tritunggal ini menjadi sangat sulit dipahami oleh manusia? Karena manusia tidak bisa dengan sempurna memahami Allah yang begitu besar dan begitu sempurna. Namun itu tidak berarti kita tidak bisa memahaminya sama sekali. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan mencoba secara singkat (diulang, secara singkat) menerangkan apa itu Allah Tritunggal.
Allah itu esa
Pertama yang harus diketahui adalah bahwa Allah itu esa (Ul 6:4, Mal 2:15, Mrk 12:29, Yoh 5:44, 1 Kor 8:4, 1 Tim 1:17, 1 Tim 2:5).

Ulangan 6:4, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Maleakhi 2:15, Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Markus 12:29, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Yohanes 5:44, Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?

1 Korintus 8:4, Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."

1 Timotius 1:17, Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.

1 Timotius 2:5, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Ayat - ayat tadi baru beberapa ayat yang memberi tahu Allah itu satu secara tersurat, belum lagi yang mengungkapkan secara tersirat, akan tidak terhitung berapa jumlahnya. Begitu banyak ayat yang berkata bahwa Allah itu esa (satu) dan memang Allah itu satu dan tidak diragukan lagi kalau Allah itu satu. Namun jika dilihat dari bahasa aslinya, bahasa Ibrani, kata Allah menggunakan kata Elohim (jamak), bagaimana mungkin Allah yang satu menggunakan kata jamak ini? Jawabannya dapat ditemukan di awal artikel ini, karena Allah mempunyai tiga pribadi, yaitu Bapa, Yesus Kristus (Anak), dan Roh Kudus. Tidak, Bapa, Yesus, dan Roh Kudus bukan tiga, semuanya adalah satu kesatuan Allah. Ketiganya adalah kekal, tidak ada yang menciptakan, sudah ada sejak semula, bahkan sebelum semuanya jadi.
Bapa adalah Allah, Yesus Kristus adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah
1 Kor 8:6, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Secara singkat, Bapa adalah sumber dari segala sumber dan kepada Bapa saja kita hidup. Hanya oleh Tuhan Yesus Kristus saja segala sesuatu jadi dan hanya melalui Yesus Kristus sajalah kita dapat menuju Bapa. Yesus Kristus adalah Firman yang hidup. Pada saat penciptaan, Allah Bapa berfirman dan segala sesuatunya jadi. Yesuslah Firman yang telah menjadi manusia.
Yohanes 1:1, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:14, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yesus adalah Anak Allah yang hidup. Penjelasan mengapa Yesus Kristus disebut sebagai Allah secara rinci akan dijelaskan pada artikel berikutnya. Yesus juga menegaskan bahwa Dia dan Bapa adalah satu.
Yohanes 10:30, Aku dan Bapa adalah satu.
Jelas Yesus mengatakan bahwa diri-Nya dan Allah bapa adalah satu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan. Roh Kudus juga adalah Allah, Roh Kudus mempunyai sifat – sifat yang sama dengan sifat yang dimiliki oleh Allah. Roh Kudus bukanlah seperti kuasa mistis, Roh Kudus juga merupakan satu pribadi Allah. Kisah Para Rasul 5:3-4 mengatakan bahwa saat kita mendustai Roh Kudus, itu sama saja kita mendustai Allah. Penjelasan mengenai Roh Kudus ini juga tidak akan dibahas secara rinci di sini.
Kenapa bisa disebut satu?
Mungkin inilah bagian terpenting dari apa yang sedang kita bahas, bagaimana mungkin tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus bisa disebut satu? Manusia sering kali menggambarkannya dengan beberapa perumpamaan. Perumpamaan yang paling sering kita dengar adalah bagaimana seseorang pada di saat di rumah adalah anak, pada saat di sekolah adalah murid, pada saat di lingkungan adalah teman, walaupun terlihat tiga, tetapi seseorang ini sebenarnya adalah satu. Pada dasarnya anak itu adalah satu, hanya mempunyai tiga fungsi. Bapa, Anak, dan Roh Kudus selain memiliki fungsi yang berbeda, juga merupakan pribadi yang berbeda, jadi menurut saya perumpamaan tadi kurang pas untuk menjelaskan Allah Tritunggal. Perumpamaan lain adalah bagaimana manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh, namun tetap satu. Perumpamaan ini juga kurang pas menurut saya karena tubuh, jiwa, dan roh merupakan bagian dari manusia, jika hanya tubuh saja atau jiwa saja atau roh saja, maka bukanlah manusia itu sendiri. Lalu perumpamaan apa yang cocok untuk menggambarkan ini semua? Sampai saat ini pun saya belum bisa menemukan perumpamaan apa yang cocok dengan sifat Allah ini, tetapi bukan tidak mungkin kita mengetahui bagaimana kesatuan Allah dapat terjadi.
Yohanes 17:22, Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Ini merupakan kutipan dari doa Yesus untuk murid – murid-Nya (termasuk kita yang percaya pada Yesus). Yesus mengatakan bahwa Yesus memberikan kemuliaan kepada kita, kemuliaan yang diberikan Bapa kepada Yesus, kemuliaan ini membuat kita menjadi satu, menjadi satu di sini seperti Bapa dan Yesus adalah satu. Jadi apa kemuliaan yang diberikan itu? Kemuliaan itu adalah kemampuan untuk menjadi satu, sama seperti Bapa dan Yesus adalah satu. Jadi Bapa dan Yesus adalah satu karena mempunyai kemuliaan ini. Kemuliaan itu apa sih sebenarnya?
Yohanes 17:23, Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya, jawabannya ada di ayat ini, apa yang Bapa berikan kepada Yesus, dan Yesus berikan kepada kita adalah kasih. Kemuliaan tersebut ternyata adalah Kasih dari Bapa. Kasih dari Bapa ini lah yang mempersatukan. Tentu ini bukanlah kasih sembarangan, kasih yang dimaksudkan adalah kasih agape, kasih tanpa syarat yang mau berkorban, kasih yang sempurna yang hanya dimiliki oleh Allah. Jadi jawaban dapat disimpulkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah kasih itu sendiri, kasih agape lah yang mempersatukan Bapa, Anak, dan Roh Kudus, mereka bukanlah tiga, tapi satu kesatuan yang tidak dapat dilepas. Dalam 1 Yohanes 4:7-21 merupakan satu perikop yang menjelaskan bahwa “Allah adalah kasih”.
1 Yohanes 4:8, Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
1 Yohanes 4:10, Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Kasih itu berasal dari Allah dan sudah ada pada mulanya karena Allah adalah kasih. Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu dalam satu kesatuan kasih yang tidak dapat dipisahkan.
Melihat dari penjelasan di atas, sebenarnya jika kasih Allah benar – benar ada di dalam kita, kita juga bisa bersatu dan tidak terpecah, namun ternyata selama kita ada di dunia, godaan dunia membuat kita tidak dapat melakukan kasih yang sempurna yang dari Bapa itu, kasih yang mempersatukan. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk saling mengasihi seperti Allah mengasihi agar kita dapat menjadi satu di dalam Kristus.
Penjelasan saya di atas mungkin saja salah, karena saya bukan Allah dan tidak pernah menjadi Allah. Dengan otak kita yang sedemikian terbatas, kita tidak mungkin dapat memahami Allah yang begitu besar. Allah juga tidak dapat dianalogikan dengan apapun yang ada di dunia ini karena Allah bukan berasal dari dunia, Allah sudah ada sejak semula sebelum semuanya ada. Walaupun tidak dapat dijelaskan secara tepat, kita tidak perlu malu dengan konsep Tritunggal ini, karena memang Allah adalah maha segalanya, dan sekali lagi tidak mungkin manusia yang terbatas dapat secara tepat memahami Allah Tritunggal.

Pada Siapakah Yesus Berdoa ?

Kapan Yesus berdoa?
Yesus berdoa pada siapaYesus adalah pendoa sejati, selama hidup-Nya Yesus tidak pernah melewatkan satu haripun tanpa berdoa. Bisa juga dikatakan bahwa Yesus berdoa senantiasa. Di alkitab tertulis bahwa Yesus memulai hari dengan doa.
Markus 1:35, Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Yesus juga selalu mengakhiri hari dengan berdoa.
Matius 14:23, Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Bahkan sebelum Yesus menyerahkan diri untuk menebus dosa kita semua, Yesus juga berdoa di taman Getsemani (Matius 26:36-46).
Yesus kan Allah, kenapa Yesus masih berdoa? Berdoanya kepada siapa?
Hal inilah yang seringkali banyak orang tanyakan tentang Yesus, dan bahkan malah mempertanyakan ke-Allahan Yesus. Pertama - tama saya ingin katakan bahwa Yesus berdoa kepada Allah Bapa. Yesus adalah Allah, Yesus dan Allah Bapa adalah satu, Yesus dan Bapa (bersama Roh Kudus tentunya) tidak pernah bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Kesatuan ini dibahas di artikel Penjelasan Singkat Tritunggal
Jadi, kalau begitu seharusnya Yesus tidak perlu berdoa lagi kepada Allah Bapa, karena Yesus dan Bapa adalah satu kan? Jawabannya sederhana, ingat bahwa Yesus bukan hanya 100% Allah, Yesus juga 100% manusia.
Filipi 2:5-7, Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Ya, Yesus juga sepenuhnya manusia seperti kita. Yesus  juga punya daging yang lemah seperti kita, bedanya Yesus tidak berbuat dosa. Yesus yang adalah Firman yang hidup, rela menjadi manusia untuk menebus dosa kita. Karena itulah Yesus yang walaupun adalah Allah harus tetap berhubungan dengan Allah Bapa melalui doa. Allah Bapa harus senantiasa berbicara kepada Yesus. Yesus juga menjalankan apa yang menjadi kebutuhan manusia normal, yaitu berhubungan dengan Allah Bapa melalui doa. Yesus adalah Allah yang benar - benar menjadi manusia seperti kita yang butuh untuk berdoa, walaupun Yesus juga tetap adalah Allah.
Yesus senantiasa berdoa dalam hidupnya karena Yesus perlu berdoa dan tetap berhubungan dengan Allah Bapa sepanjang waktu di dalam tubuh manusia-Nya, bagaimana dengan kita?
1 Tesalonika 5:17, Tetaplah berdoa.

Kebiasaan Memuji Diri Sendiri

Kebiasaan Memuji Diri Sendiri
Untuk membangun keberanian dan percaya diri, kita membutuhkan sikap yang menghargai diri sendiri. Stuart dan Sundeen (1991) mengatakan bahwa harga diri (self-esteem) merupakan penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisia seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat dikatakan harga diri (self-esteem) menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Dengan kata lain self-esteem adalah memandang diri kita berharga dan memiliki keistimewaan. Namun self-esteem yang berlebihan menyebabkan kita seringkali menjadi seseorang yang sombong dan meremehkan orang lain. Beberapa contoh dari self-esteem yang berlebihan seperti memuji diri atas prestasi, kondisi fisik, kebaikan atau segala sesuatu yang ada pada diri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemui orang-orang yang memiliki karakter seperti tersebut. Mereka memiliki dorongan yang kuat pada dirinya untuk membanggakan diri dan memberitahukan orang lain akan kelebihan-kelebihan dan segala sesuatu yang dimiliki.
Amsal 27:1-2, “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.”
Amsal 29:23, “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.”
Yakobus 4:16, “Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.”
Sesuai dengan pemaparan ayat-ayat yang tersebut diatas, Alkitab dengan tegas menjelaskan bahwa kita tidak boleh memuji diri sendiri, angkuh terhadap orang lain, ataupun memegahkan diri dalam kecongkakan. Sebagai anak-anak terang, sudah seharusnya kita mampu menguasai diri, memiliki kerendahan hati, dan hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan. Jika tidak mampu mengontrol self esteem dengan baik, maka kita tidak akan menjadi berkat dan justru menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang suka memuji diri sendiri:
  1. Merasa begitu hebat. Orang yang suka memuji diri sendiri sering merasa sudah mampu melakukan hal-hal yang orang lain tidak bisa lakukan (kesombongan). Mereka memandang dirinya mampu melakukan lebih baik daripada orang lain. Kita harus berhati-hati ketika kita merasa hebat, karena kesombongan mampu membuat seseorang tidak bisa menilai segala sesuatu secara obyektif, apalagi ketika menilai diri sendiri lebih cenderung menilai secara subyektif. Bukan berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya tapi berdasarkan keadaan dan perasaan diri sendiri. Kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak mampu melakukan segala sesuatu dan apa yang ada pada diri kita adalah milik Tuhan. Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk kita menjadi sombong dan menganggap diri lebih hebat.
  2. Mencari pengakuan. Seringkali seseorang memuji diri sendiri hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Oleh karena itu, mereka memuji diri sendiri dan menceritakan kelebihan-kelebihan supaya diakui. Sebenarnya pengakuan tidak datang melalui usaha memuji diri dan menceritakan kehebatan kita. Pengakuan akan datang dengan sendirinya ketika kita melakukan segala sesuatu dengan baik, tulus, dan penuh kerja keras. Sebagai orang Kristen, yang kita butuhkan sebenarnya bukan pengakuan akan apa yang kita lakukan, tetapi bagaimana kita bisa memberikan teladan yang baik kepada semua orang. Hidup dengan baik sehingga mampu mengontrol satu sama lain.
  3. Meremehkan orang lain. Ketika seseorang memuji diri sendiri seringkali mereka memiliki maksud untuk membuat orang lain merasa kurang berarti atau bahkan menjatuhkan orang lain. Entah disadari atau tidak, ketika mereka memuji diri sendiri, mereka cenderung menganggap remeh orang lain. Merasa orang lain tidak mampu melakukan segala sesuatu sebaik yang kita lakukan. Jika kita terus-menerus meremehkan orang lain, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan menjatuhkan mental dan mematahkan semangat orang yang ada di sekitar kita. Apapun kondisi kita dan orang lain, kita harus tetap menghargai dan saling mendukung bukan memuji atau meninggikan diri sendiri.
Sadar atau tidak, seringkali kita anak-anak Tuhan bersikap seperti ini. Kita merasa lebih baik daripada orang-orang yang ada di sekitar kita. Di dalam pelayanan baik di gereja ataupun di luar gereja, kita merasa mampu melakukan banyak hal sehingga tanpa sadar kita membanggakan diri atas apa yang kita perbuat. Apapun kemampuan, talenta, karunia yang sudah Tuhan berikan kepada kita harus tetap dijalani dengan rendah hati dan penuh tanggung jawab. Bukan untuk bermegah atau membanggakan diri, tetapi untuk kita pakai melayani dan memuliakan Tuhan. Kita harus mampu menjadi garam dan terang bagi semua orang. Amin. God bless.

Kaum Muda yaitu Masa Depan Gereja Kita

Kaum Muda - Masa Depan Gereja
Kekristenan pada masa kini menghadapi masa - masa sulit (seperti yang digambarkan dalam 2 Timotius 3), baik dari luar ataupun dalam gereja , yaitu:
  • Dari luar gereja: ide - ide yang tidak Alkitabiah lebih banyak digemari orang, daripada doktrin atau ajaran yang benar.
  • Dari dalam gereja: musuh dalam selimut (ajaran sesat/sensasional dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab).
Tantangan lebih khusus juga dihadapi oleh kaum muda perkotaan di abad 21 ini:
  • Masa pencarian jati diri: kehidupan yang masih labil, mudah terprovokasi dari luar.
  • Mempertanyakan masa depan: pekerjaan, karier, pasangan hidup, dll.
  • Menaruh antusiasme yang tinggi terhadap teknologi: Ipad, Internet, Blackberry, HP, dll.
  • Menaruh perhatian pada eksposer kekerasan: film - film sadis, horror, dll.
  • Mengalami situasi keluarga yang terpecah: tinggal jauh dari keluarga, broken home, tetangga tidak saling kenal, dll.
  • Menaruh perhatian pada eksploitasi seksual: film porno, menyamakan seks dengan kasih.
  • Menaruh perhatian pada hal - hal baru dan ajaib, seperti tayangan sulap, film Harry Potter, buku tentang jalan - jalan ke sorga, dll.
  • Menentang otoritas dari luar dirinya.
Jika kita melihat situasi abad ke-21 ini, tidak dapat diingkari bahwa anak muda perkotaan merupakan sasaran paling empuk dari segala bentuk pengajaran sesat pada masa kini. Padahal masa depan gereja terletak di tangan kaum muda. Meskipun demikian, patut disyukuri bahwa survey Gallup baru - baru ini memperlihatkan bahwa hampir 60-80% kaum muda Kristen di Indonesia masih menaruh perhatian serius pada hal - hal spiritual dan kegiatan gereja meskipun dengan motivasi yang berbeda - beda. Pada abad ke-21 ini, Tuhan mau ada restorasi terjadi dalam gereja. Memahami peran sentral kaum muda bagi masa depan gereja. Bagaimana sikap yang benar dari kaum muda Kristen menghadapi situasi dan perkembangan dunia masa kini?
1. Berpegang pada ajaran Alkitab (Mazmur 119:9, 2 Timotius 3:15-17)
Hidup manusia gereja terletak pada kepercayaan terhadap Alkitab sebagai Firman Allah. Penolakan terhadap Alkitab merupakan awal penolakan dari keruntuhan kekristenan. Kaum muda harus terus belajar untuk memandang segala persoalan kehidupan dari perspektif Alkitab (soal masa depan, pacaran, menikah, karier, makna dan tujuan hidup). Kehidupan yang berdasar pada Alkitab dan berorientasi pada kemuliaan Allah merupakan modal dasar yang penting bagi kebahagiaan masa muda dan kekuatan untuk menghadapi tantangan apapun pada usia muda, bahkan hingga masa tua.
2. Mengenal dan mempelajari doktrin atau ajaran dasar iman Kristen
Sebuah lembaga survey di Amerika Serikat (Gallup) memperlihatkan bahwa empat dari sepuluh anak remaja (42%) yang mengikuti ibadah hari Minggu sebelumnya ternyata berkumpul atas dasar tertarik pada sifat kelompok agama yang mengutamakan pengalaman dan hubungan ketimbang kepercayaan yang abstrak. Tidak cukup hanya menerima Alkitab sebagai Firman Allah. Ajaran - ajaran sesat dari masa lampau hingga masa kini juga menggunakan Alkitab untuk menyesatkan orang - orang Kristen. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengetahuan yang benar tentang isi Firman Allah. Keteguhan hati untuk berpegang pada Firman Allah secara benar dan bertanggungjawab akan menghindarkan kita dari berbagai pengaruh ajaran sesat, bahkan ketika menghadapi kesulitan dan penderitaan, kita akan lebih tabah dan kuat. Karena itu, kaum muda harus bersemangat untuk mempelajari Alkitab, membaca buku - buku teologi, mengikuti pemahaman Alkitab dan pembinaan di gereja, aktif dalam kegiatan KTB (Kelompok tumbuh Bersama), dll.
3. Melibatkan diri secara aktif dalam pelayanan gereja
Tidak dapat dipungkiri bahwa masa muda adalah masa suka berkumpul. Ikatan emosional dengan teman/sahabat jauh lebih kuat daripada dengan keluarga. Namum perlu diperhatikan bahwa “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik, 1 Korintus 15:33”. Menghadapi situasi ini, pilihan terbaik adalah gereja sendiri. Melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan kegiatan gereja lainnya, kaum muda dapat menyalurkan kreativitas dan bakatnya untuk mengembangkan potensi dirinya dan sesamanya. Oleh sebab itu, gereja harus menaruh perhatian serius supaya kegiatan - kegiatan gereja berdampak secara efektif untuk pengembangan sumber daya kaum muda serta terus mendorong mereka untuk semakin mencintai gereja, serta menjadikan gereja adalah “milik” mereka sehingga setiap generasi kaum muda merasa perlu untuk terlibat secara aktif memajukan gereja. Seringkali terjadi gap antara generasi tua dengan generasi muda di dalam gereja. Generasi tua “ngotot” untuk menerapkan cara lama yang sudah bertahun - tahun dipraktikkan, sedangkan generasi muda merumusan dengan cara dan kegiatan baru karena beranggapan bahwa produk generasi tua sudah “ketinggalan jaman”. Dampaknya, seringkali konflik dan kesenjangan terjadi, untuk menghindari hal tersebut, generasi tua sebaiknya melakukan evaluasi terhadap kegiatan gereja (yang dianggap tidak efektif dan tidak relevan harus rela dibaharui, yang masih relevan dipertahankan) agar tetap relevan dengan perkembangan jaman namun tetap Alkitabiah, serta meningkatkan komunikasi dan kebersamaan dengan generasi muda sehingga mata rantai regenerasi gereja tidak terputus. Berkaca dari gereja di Barat, generasi tua harus memikirkan pentingnya kaderisasi bagi kaum muda gereja sehingga tercipta kaum muda dan generasi penerus yang semakin berkualitas dan memuliakan nama Tuhan.

Belajar dan Memulai membaca Alkitab

Memulai Membaca Alkitab
Sebagai permulaan, adalah penting untuk menyadari bahwa Alkitab bukan kitab biasa yang dapat dibaca dengan lancar dari depan ke belakang. Alkitab sebetulnya adalah perpustakaan, atau kumpulan kitab yang ditulis oleh berbagai penulis dalam beberapa bahasa dalam kurun waktu beberapa ribu tahun. Martin Luther mengatakan bahwa Alkitab adalah "tempat kelahiran Kristus" karena semua sejarah dan nubuat Alkitab pada dasarnya menunjuk pada Kristus. Karena itu membaca Alkitab sepatutnya dimulai dengan kitab - kitab Injil. Kitab Markus adalah kitab yang ringkas dan jalan ceritanya cepat serta merupakan tempat yang bagus untuk memulai. Kemudian Anda mungkin mau lanjut ke Injil Yohanes yang berfokus pada semua yang Yesus klaim mengenai diri-Nya sendiri. Markus menceritakan apa yang Yesus lakukan, sementara Yohanes menceritakan apa yang Yesus katakan. Dalam Yohanes ada beberapa bagian yang sederhana dan jelas, seperti misalnya Yohanes 3:16, namun juga ada bagian - bagian yang amat dalam. Membaca kitab - kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) akan membantu Anda mengenali kehidupan dan pelayanan Kristus.
Sesudah itu, bacalah surat - surat (Roma, Efesus, Filipi). Surat-surat ini mengajar kita bagaimana hidup dengan cara yang memuliakan Allah. Ketika Anda mulai membaca Perjanjian Lama, bacalah kitab Kejadian. Kitab ini memberitahu kita mengenai bagaimana Allah menciptakan dunia dan bagaimana umat manusia jatuh dalam dosa, dan dampak dosa terhadap dunia. Keluaran, Bilangan dan Ulangan mungkin akan sulit untuk dimengerti karena kitab - kitab itu menyinggung mengenai semua hukum yang Allah minta untuk ditaati oleh orang - orang Yahudi. Walaupun Anda tidak seharusnya menghindari kitab - kitab tersebut. Kitab - kitab itu mungkin lebih baik dipelajari belakangan. Apapun yang terjadi, jangan sampai terpaku dengan kitab - kitab ini. Bacalah Yosua sampai Tawarikh untuk dapat memahami sejarah Israel dengan baik. Membaca Mazmur sampai Kidung Agung akan memberi kesan megenai syair dan hikmat Ibrani. Kitab - kitab nubuat, Yesaya sampai Maleakhi, juga bisa sulit untuk dipahami. Ingat, kunci untuk memahami Alkitab adalah mohon kepada Allah untuk hikmat (Yakobus 1:5). Allah adalah penulis Alkitab, dan Allah mau Anda memahami firman-Nya.
Namun demikian, pertama - tama, adalah penting untuk mengetahui bahwa tidak semua orang dapat menjadi murid Alkitab, hanya mereka yang memenuhi “syarat” yang dapat mempelajari Firman dengan berkat Allah.
Apakah Anda diselamatkan oleh iman dalam Yesus Kristus (1 Korintus 2:14-16)?
Apakah Anda lapar untuk Firman Allah (1 Petrus 2:2)?
Apakah Anda dengan rajin mencari Firman Allah (Kisah 17:11)?
Jikalau Anda menjawab “ya” untuk ketiga pertanyaan ini, Anda bisa yakin bahwa Allah akan memberkati usaha Anda untuk mengenal Dia dan FirmanNya, di manapun Anda memulai dan bagaimanapun cara Anda mempelajarinya. Kalau Anda bukan seorang Kristen - bahwa Anda sudah diselamatkan oleh iman di dalam Kristus dan memiliki Roh Kudus di dalam diri Anda - Anda akan mendapatkan bahwa tidak mungkin untuk memahami arti dari kata - kata Kitab Suci. Kebenaran dalam Alkitab tersembunyi dari mereka yang belum beriman kepada Kristus, namun adalah hidup bagi mereka yang percaya (1 Korintus 2:13-14; Yohanes 6:63)

Bagaimana cara Belajar tentang Firman Tuhan ?

Bagaimana Cara Memperlajari Firman Allah
Setidaknya ada 7 tahapan untu dapat mempelajari Firman Allah:
1. Berdoalah untuk pertolongan Allah. Kita memerlukan pertolongan Allah untuk dapat mengerti apa yang kita pelajari dalam Alkitab. Kutiplah Mazmur 119:18 sebagai doa "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban TauratMu."
2. Bacalah ayat-ayat Alkitab dengan cermat di tempat yang tenang. Garis bawahilah ayat-ayat yang berkesan atau yang menurut kita adalah ayat-ayat emas yang mampu mengubah hidup kita. Perlu diingat, bahwa Allah berbicara kepada kita melalui FirmanNya.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab. Periksalah setiap jawaban kita dengan baik. Jika kita tidak mengerti maksud dari pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab, kita bisa meminta pertolongan dari    teman atau melalui bantuan internet.
4. Pelajarilah ayat-ayat hafalan. Bacalah setiap ayat hafalan dan alamatnya beberapa kali dengan nyaring hingga hafal. Kita bisa mencatat ayat beserta alamatnya pada kertas atau buku kecil, sehingga kita dapat membawanya kemana saja. Hafalkanlah ayat-ayat tersebut setiap hari, sehingga kita dapat menyatakannya dengan mudah.
5. Renungkanlah Firman Allah yang telah kita baca, pelajari, dan hafalkan. Allah telah membuat janji-janji yang khusus kepada orang-orang yang merenungkan FirmanNya siang dan malam. Yosua 1:8, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
6. Laksanakanlah apa yang dikatakan Allah. Yakobus 1:22, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Bila kita mampu melakukan apa yang dikatakan Allah, maka kita dapat tumbuh kuat secara rohani dan dapat mengenal Allah lebih mendalam. Allah akan senantiasa menolong dan beserta kita pada saat kita melakukan FirmanNya.
7. Ceritakanlah Firman Tuhan kepada orang lain. Kita dapat menceritakan Firman Tuhan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita supaya orang lain juga diberkati melalui Firman Tuhan yang kita dapat, mampu merasakan kasih, dan mengenal Kristus dengan baik melalui FirmanNya.

Setidaknya ada 7 tahapan untu dapat mempelajari Firman Allah:
1. Berdoalah untuk pertolongan Allah. Kita memerlukan pertolongan Allah untuk dapat mengerti apa yang kita pelajari dalam Alkitab. Kutiplah Mazmur 119:18 sebagai doa "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban TauratMu."
2. Bacalah ayat-ayat Alkitab dengan cermat di tempat yang tenang. Garis bawahilah ayat-ayat yang berkesan atau yang menurut kita adalah ayat-ayat emas yang mampu mengubah hidup kita. Perlu diingat, bahwa Allah berbicara kepada kita melalui FirmanNya.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab. Periksalah setiap jawaban kita dengan baik. Jika kita tidak mengerti maksud dari pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab, kita bisa meminta pertolongan dari teman atau melalui bantuan internet.
4. Pelajarilah ayat-ayat hafalan. Bacalah setiap ayat hafalan dan alamatnya beberapa kali dengan nyaring hingga hafal. Kita bisa mencatat ayat beserta alamatnya pada kertas atau buku kecil, sehingga kita dapat membawanya kemana saja. Hafalkanlah ayat-ayat tersebut setiap hari, sehingga kita dapat menyatakannya dengan mudah.
5. Renungkanlah Firman Allah yang telah kita baca, pelajari, dan hafalkan. Allah telah membuat janji-janji yang khusus kepada orang-orang yang merenungkan FirmanNya siang dan malam. Yosua 1:8, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
6. Laksanakanlah apa yang dikatakan Allah. Yakobus 1:22, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Bila kita mampu melakukan apa yang dikatakan Allah, maka kita dapat tumbuh kuat secara rohani dan dapat mengenal Allah lebih mendalam. Allah akan senantiasa menolong dan beserta kita pada saat kita melakukan FirmanNya.
7. Ceritakanlah Firman Tuhan kepada orang lain. Kita dapat menceritakan Firman Tuhan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita supaya orang lain juga diberkati melalui Firman Tuhan yang kita dapat, mampu merasakan kasih, dan mengenal Kristus dengan baik melalui FirmanNya.


Setidaknya ada 7 tahapan untu dapat mempelajari Firman Allah:
1. Berdoalah untuk pertolongan Allah. Kita memerlukan pertolongan Allah untuk dapat mengerti apa yang kita pelajari dalam Alkitab. Kutiplah Mazmur 119:18 sebagai doa "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban TauratMu."
2. Bacalah ayat-ayat Alkitab dengan cermat di tempat yang tenang. Garis bawahilah ayat-ayat yang berkesan atau yang menurut kita adalah ayat-ayat emas yang mampu mengubah hidup kita. Perlu diingat, bahwa Allah berbicara kepada kita melalui FirmanNya.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab. Periksalah setiap jawaban kita dengan baik. Jika kita tidak mengerti maksud dari pertanyaan dari ayat-ayat Alkitab, kita bisa meminta pertolongan dari teman atau melalui bantuan internet.
4. Pelajarilah ayat-ayat hafalan. Bacalah setiap ayat hafalan dan alamatnya beberapa kali dengan nyaring hingga hafal. Kita bisa mencatat ayat beserta alamatnya pada kertas atau buku kecil, sehingga kita dapat membawanya kemana saja. Hafalkanlah ayat-ayat tersebut setiap hari, sehingga kita dapat menyatakannya dengan mudah.
5. Renungkanlah Firman Allah yang telah kita baca, pelajari, dan hafalkan. Allah telah membuat janji-janji yang khusus kepada orang-orang yang merenungkan FirmanNya siang dan malam. Yosua 1:8, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
6. Laksanakanlah apa yang dikatakan Allah. Yakobus 1:22, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Bila kita mampu melakukan apa yang dikatakan Allah, maka kita dapat tumbuh kuat secara rohani dan dapat mengenal Allah lebih mendalam. Allah akan senantiasa menolong dan beserta kita pada saat kita melakukan FirmanNya.
7. Ceritakanlah Firman Tuhan kepada orang lain. Kita dapat menceritakan Firman Tuhan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita supaya orang lain juga diberkati melalui Firman Tuhan yang kita dapat, mampu merasakan kasih, dan mengenal Kristus dengan baik melalui FirmanNya.

Selasa, 17 September 2013

Puasa dalam Agama Kristen




Apakah tujuannya kita berpuasa?

1. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah
2. Untuk menyatakan rasa kasih kita kepada Tuhan Yesus
3. Untuk mendisiplinkan tubuh kita dari keinginan duniawi, salah satu cara untuk menyangkal diri.
4. Untuk menambah rasa simpati kepada sesama, agar bisa merasakan penderitaan orang lain.
5. Untuk meminta jawaban Tuhan atas permasalahan kita.
6. Untuk mengusir jenis setan tertentu yang hanya bisa diusir dengan doa puasa.
Apakah dalam Agama Kristen ada yang namanya Puasa?
Agama Kristen Protestan tidak mewajibkan untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.
Bagaimana cara kita berpuasa?
Terserah pribadi masing-masing. Tentukan sendiri jangka waktunya: 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dst. Tentukan jenis puasanya: hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti ; tidak merokok, tidak berjudi, dll.Perbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab spy lebih efektif.
Apakah Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berpuasa?
Ya, Yesus mengajarkan agar murid-muridNya untuk berpuasa. Tuhan Yesus berkata: “Dan apabila kamu berpuasa,…” (Mat 6:16). Kata apabila artinya adalah sebagai orang Kristen, pada suatu saat kita akan berpuasa. Hanya waktunya sebaiknya tidak diwajibkan oleh agama, karena niat berpuasa timbul dari masing-masing pribadi.
Apa yang Yesus ajarkan ketika kita berpuasa?
Sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang tahu jika kita berpuasa. Biar hanya Tuhan yang tahu dan memberi upah kepada kita. Oleh karena itu agama Kristen tidak mewajibkan waktu puasa.
Mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa ketika Ia bersama mereka?
Karena puasa adalah untuk menunjukkan kepada Allah, sedangkan Yesus adalah Imanuel (=Allah beserta kita).
Untuk apa berpuasa jika Allah sudah ada di tengah-tengah mereka?
Yesus telah menjelaskan dalam Mat 9:15. Yesus juga menerangkan lewat perumpamaan bahwa puasa dalam Perjanjian Lama berbeda dengan puasa dalam Perjanjian Baru. (Mat 9:16-17).
Apakah bedanya puasa dalam PL dan PB?
Puasa dalam PL yang dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel adalah untuk menantikan kedatangan Mesias, Penyelamat bangsa Israel yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para nabi. Sedangkan dalam PB, Mesias telah datang dan berkarya. Artinya Keselamatan sudah datang, dan kita berpuasa untuk menjaga keselamatan yang sudah kita miliki.
Apakah ada niat puasa selain jawaban diatas?
Ya, seperti Musa dan Elia, mereka berpuasa karena memang Tuhan memberikan kekuatan untuk bersekutu secara intim dengan Tuhan, sehingga mereka tidak merasa lapar dan haus, seperti keadaan di sorga. Lainnya untuk situasi yang mendesak, untuk meminta belas kasihan dati Tuhan, untuk meminta agar Tuhan bertindak dalam masalah kehidupan kita, untuk meminta kekuatan Allah dalam pelayanan.
Apa saja puasa yang tercatat dalam PL?
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Apa saja puasa yang tercatat dalam PB?
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)
Selamat berpuasa! Tuhan Yesus memberkati.

Kata siapa Yesus itu Tuhan ?

"Kata siapa Yesus itu Tuhan ?"



Matius 4:10 - Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! "

Satu hal yang harus dipahami, Yesus adalah perwujudan Tuhan dgn komposisi 100% Tuhan dan 100% manusia. Yesus berkata seperti ini saat Iblis mencobai sisi manusia Yesus. Krn itu Yesus memberikan teladan kpd manusia lain, bahwa sbg manusia kita juga bisa menolak godaan Iblis. Ya, kita tahu, lah, Iblis kalah sama Tuhan. Tp manusia? Seringkali kita memandang rendah posisi kita sbg makhluk ciptaan Tuhan yg mulia. Di momen inilah figur Yesus muncul utk mengangkat derajat manusia dlm wujudNya yg manusia.

Yohanes 17:3 - Inilah hidup yang kekal 1 itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus

untuk bagian ini harap dibaca keseluruhan Yohanes pasal 17. Di sana dijelaskan berulang-ulang bahwa "Yesus Kristus yang telah Engkau utus" itu "bukan dari dunia" tetapi Bapa di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa. Berhati-hati dengan penafsiran separuh-separuh ya.

Yesaya 46:9 - Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, h bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku

Benar, tiada Allah yang seperti Dia dan tiada yang lain. Karena Yesus bukan Allah lain, Dia adalah Allah yang sama. Yesaya 53:2a berkata "Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering." Dia muncul dari Tuhan, dan Tuhan Allahlah 'batang pokok anggurNya'. Dia berasal dari Tuhan, Dia adalah Tuhan, Dia dan Tuhan adalah satu.

Mengapa Yesus Tidak Menyuruh Menyembah Diri-Nya?

"Mengapa Yesus Tidak Menyuruh Menyembah DiriNya?"

Buka Yohanes 8:49-59

48. Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

49. Jawab Yesus: "Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku dan kamu tidak menghormati Aku.

50. Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi.

51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

52. Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.

53. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?"

54. Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami,

55. padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.

56. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."

57. Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

58. Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

59. Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Yesus tidak ingin meninggikan diriNya sendiri. Kenapa?
Karena Yesus ingin diriNya menjadi teladan bagi setiap orang.
==============================================================
NB :
kalau Tuhan Yesus berkata: "Sembahlah Aku", buat apa?
Kalau Dia membuat mukjizat di depan orang buat apa? Pastinya orang-orang akan tau, kalau Dia Allah? Lalu kok kenapa?
TUHAN INGIN KITA MENGERTI AKAN HIDUP INI. MENGERTI AKAN TUJUAN DIA DAN KEGENDAK DIA
..

YBU!!